Senin, 27 Januari 2014




Curug Genting berada di wilayah Kecamatan Blado Kabupaten Batang (Jawa Tengah), atau sekitar 30 km dari kota Batang. Dari kota Batang kita langsung menuju ke Bandar yang berada di selatan kota batang, lalu menuju ke Blado yang berjarak sekitar 25 km. Dari ibu kota kecamatan Blado kita bisa menyusuri jalan desa yang beraspal menuju desa Bawang, yang berjarak sekitar 5 km. Curug Genting berada di petak 49o Hutan Lindung Tertutup (HLT) RPH Kembanglagit, BPKH Bandar.

Inilah perjalanan kami ber-5 (Nafish, Heri, Risky, Sigit, dan Yoga cowok yang paling cakep se-antero-Nusantara-tapi-bo’ong). Perjalanan yang rencananya hari Kamis (25 Okt) akhirnya diundur sampai hari Sabtu (27 Okt), gak tau kenapa diundur mungkin karena ane kagak bisa ikut kali yeee?? *GR dan perjalanan yang awalnya direncanakan jam 7 pagi berakhir dengan ngaret sampai jam 9 *krik..krik..krik..

Kami pun langsung menuju ke sebuah minimarket di Bandar (Batang) yang kami jadikan meet point, sekalian kami membeli beberapa persedian selama perjalanan. Karena jangan harap ada toko atau warung di sekitar curug. Perjalanan dari Bandar menuju desa terakhir sebelum sampai curug memakan waktu sekitar 25-30 menit. Sampai di desa terakhir kami pun langsung menitipkan kendaraan kami kepada penduduk sekitar, dan dimulai lah perjalanan yang bener-bener jalan kaki. Sebenarnya di atas juga ada tempat parkir, tapi tidak ada yang jaga dan jalan beraspal juga sudah mulai tertutup tanah serta rumput. Jalan beraspal? Yups, menurut si Nafish kawasan curug ini pernah dibuka untuk wisata umum, tapi sejak beberapa tahun yang lalu ditutup. Setelah ane cari info kesana-kemari ternyata bener, curug ini pernah dibuka untuk wisata dan sekitar tahun 2009-an wisata ini ditutup dengan alasan rugi *who know’s? Tapi kalau menurut ane dan beberapa temen mengira tidak hanya alasan rugi saja sehingga pengelola menutup kawasan wisata ini.

Selama perjalanan menuju curug kita akan disuguhi hutan pinus dan panorama alam yang indah, serta udara yang sejuk. Dalam perjalanan kami pun sempat melihat burung Elang Jawa yang sedang bertengger di atas pohon *betapa beruntungnya kami, tapi sayang waktu ane mau motret tu burung malah terbang. Sampai di parkiran kami sempat istirahat sebentar untuk mengumpulkan tenaga lagi, dan kami sempat bingung juga karena ada 3 cabang jalan. Beruntung ada penduduk sekitar yang baru turun pulang dari mencari burung (dan semoga bukan burung yang dilindungi pemerintah).

Selesai beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan, kali ini bukan jalan beraspal-yang-tertutup-tanah-serta-rumput lagi, melainkan anak tangga yang terbuat dari semen-yang-sudah-mulai-rusak-dan-tertutup-semak. Setelah menaiki anak tangga sampailah kita di gerbang menuju curug, dari gerbang ini kita kembali dihadapkan dengan anak-tangga-yang-terbuat-semen-yang-sudah-mulai-rusak-dan-tertutup-semak tapi kali ini kita tidak naik melainkan turun!!

"sang perawan"

Sepanjang perjalanan menyusuri anak tangga kami disuguhi tebing batu yang bener-bener T.O.P begete, oiya di sini kita tidak boleh menyentuh dinding tebing (sudah ada tulisannya lho). Dari kejauhan suara dan rupa dari “sang perawan” pun sudah terlihat, begitu cantik dan derasnya air mengalir sehingga menimbulkan nada-nada yang begitu indah #eaaaaa.. Sesampainya di bawah kami istirahat sebentar dan dilanjutkan sesi narsis -___-
kalo udah liat ini berarti hampir sampai
Kami tidak dapat berlama-lama di sana karena mendung yang menggelantung *padahal ane masih betah di sini. Sampai di depan gerbang menuju curug benar saja kami disambut rintik hujan, dan dalam perjalanan menuju pemukiman penduduk kami ditemani kabut serta rintik hujan. Segar rasanya.. Sampai di rumah penduduk kami istirahat sebentar sambil menunggu hujan reda, gak lama kemudian hujan reda dan kami pun pulang menuju Pekalongan.

perjalanan pulang
di depan gerbang masuk
Berat rasanya meninggalkan “sang perawan” dari desa Bawang, ingin rasanya aku berlama-lama dengan mu. Belum puas rasanya aku menikmati kemolekan dan suara mu yang merdu. Hei “sang perawan” dari desa Bawang, suatu saat kami akan mengunjungi mu lagi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar