Kamis, 27 Februari 2014




KURANGNYA KESADARAN SISWA DALAM MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SMP NEGERI 20 MALANG
Disusun untuk Melengkapi Tugas Bahasa Indonesia sebagai Syarat 
Mengikuti Ujian Nasional (UN)



Disusun oleh :


Kelompok 3 (Tiga) / 9C
1.      Debby Yurin Natalina (25)


SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 20 MALANG
Jalan Raden Tumenggung Suryo Nomor 38 Telp. (0341) 491806 Malang
Website: smpn20-mlg.sch.id e-mail: smpn20_malang@yahoo.com
Tahun Pelajaran 2013-2014




LEMBAR PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul “Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan SMP Negeri 20 Malang” ini telah di setujui pada tanggal 6 Januari 2014.


Disetujui oleh:

 Kepala SMP Negeri 20 Malang,                               Guru Pembimbing,
                                                                         
Dra. Tutut Sri Wahyuni, M.M.Pd.                        Dra.Rubiati M.Pd.                             
NIP. 196410051988903 2 009                                  NIP. 19680911 199512 2 005





  


HALAMAN MOTTO

o   Bersih itu awal dari hidup sehat   
o   Lingkungan sehat lingkungan bersih tanpa sampah
o   Bebas sampah bebas banjir
o   Daur ulang sampah demi kebersihan
o   Kebersihan  adalah sebagian dari iman
o   Orang beriman buanglah sampah pada tempatnya







KATA PENGANTAR
  
              Puji syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan SMP Negeri 20 Malang” dengan baik dan lancar.
Penyusunan karya tulis ini berisi penjabaran penelitian tentang kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang. Karya tulis ini juga bertujuan sebagai bahan referensi pembaca.
Penyusunan karya tulis ini tentunya tidak luput dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu  Dra.Tutut Sri Wahyuni, M.M.Pd selaku kepala SMP Negeri 20 Malang yang telah memberi sarana prasana dalam pembuatan karya tulis ini, Ibu Dra. Rubiati, M.Pd selaku guru pembimbing Bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis dalam pengerjaan karya tulis ini, narasumber Ibu Dra.Budiarti Anjajani dan Siti Ruvi Maywulan.S (9D) yang telah memberikan informasi kepada penulis, orang tua yang telah memberi dukungan secara moril maupun materi, dan teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini serta pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca.
Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca.
Malang, 6 Januari 2014 
Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................... i
MOTTO............................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN................................................. iii
KATA PENGANTAR......................................................... iv
DAFTAR ISI........................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah.................................................1
1.2  Ruang Lingkup Masalah............................................... 2
1.3  Pembatasan Masalah..................................................... 3
1.4  Rumusan Masalah......................................................... 4
1.5  Tujuan Penelitian..........................................................  5
1.6  Manfaat Penelitian........................................................  6
1.7  Anggapan Dasar dan Hipotesis....................................  
1.7.1        Anggapan Dasar.........................................   7
1.7.2        Hipotesis.....................................................   8
1.8  Sumber Data dan Metode
1.8.1        Sumber Data..............................................    9
1.8.2        Metode ......................................................
1.8.2.1  Wawancara....................................    10
1.8.2.2  Penyebaran Angket.......................     10
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kebersihan Lingkungan................................... 11
2.2 Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan.......................  12
2.3 Upaya Meningkatkan Kesadaran Siswa terhadap Pentingnya Kebersihan Lingkungan........................................................... 15
2.4
Upaya Guru Memotivasi Siswa SMP Negeri 20 Malang....................................................................................... 17
2.5 Dampak Lingkungan yang Tidak Bersih............................. 18
2.6 Upaya Mengatasi Lingkungan yang tidak bersih ...............  20
2.7 Upaya siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan.........   21
2.8 Hasil Angket Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan   Lingkungan SMP Negeri 20 Malang…………………   22

BAB III PENUTUP
1.1  Simpulan........................................................................... 26       
1.2  Saran................................................................................. 26
Daftar Rujukan....................................................................... 28
Pertanyaan Wawancara.......................................................... 29
Jawaban Wawancara……………………………………….  31
Diagram...............................................................................   34
Foto Pendukung Secara Umum.............................................   41
 




       BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab pendahuluan ini penulis akan menguraikan tentang, (1) latar belakang masalah, (2) ruang lingkup masalah, (3) pembatasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian, (6) manfaat penelitian, (7) anggapan dasar dan hipotesis, dan (8) sumber data dan metode.

1.1  Latar Belakang Masalah
          Lingkungan perlu dijaga, dimulai dari lingkungan pribadi sampai lingkungan umum. Contoh dari lingkungan umum adalah sekolah. Para siswa banyak yang tidak mempedulikan kebersihan lingkungan sekolah, mereka masih sering membuang sampah sembarangan. Padahal sudah disediakan tempat sampah disetiap kelas. Tidak hanya itu saja, kamar mandi (WC) pun menjadi tempat terkotor, yaitu : bau , kotor, dan coretn ditembok. Di sini diharapkan kesadaran bagi siswa untuk menjaga kebersihan, karena bersih itu jalan menuju sehat. Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita tidak nyaman.
Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Berdasarkan uraian diatas penulis mengambil judul kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga lingkungan agar siswa dapat menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang. 
1.2    Ruang Lingkup Masalah
   Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar makhluk hidup dan membawa pengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup tersebut.
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
Kebersihan merupakan salah satu pokok dalam memelihara kelangsungan eksistensinya, sehingga tidak ada satupun makhluk kecuali berusaha untuk membersihkan dirinya, walaupun makhluk tersebut dinilai kotor. Pembersihan diri tersebut, secara fisik misalnya, ada yang menggunakan air, tanah, air dan tanah. Bagi manusia membersihkan diri tersebut dengan tanah dan air tidak cukup, tetapi ditambah dengan menggunakan dedaunan pewangi, malahan pada zaman modern sekarang menggunakan sabun mandi, bahkan untuk pembersih wajah ada sabun khusus dan lain sebagainya. Pada manusia konsep kebersihan, bukan hanya secara fisik, tetapi juga psikhis, sehingga dikenal istilah kebersihan jiwa, kebersihan hati, kebersihan spiritual dan lain sebagaianya.
Menurut Undang - Undang RI nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat 1 menebutkan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
1.3 Pembatasan Masalah
Berdasarkan ruang lingkup di atas maka dapat diperoleh pembatasan      masalah sebagai berikut.
1.3.1        Pengertian kebersihan lingkungan
1.3.2        Manfaat menjaga kebersihan lingkungan
          1.3.3    Upaya meningkatkan kesadaran siswa SMP Negeri 20 Malang                   
terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
1.3.4        Upaya guru memotivasi siswa SMP Negeri 20 Malang untuk    menjaga kebersihan lingkungan
1.3.5        Dampak lingkungan yang tidak bersih
1.3.6        Upaya mengatasi lingkungan yang tidak bersih
1.3.7        Upaya siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
1.3.8        Hasil angket siswa tentang kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang.

1.4   Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas maka ruang lingkup masalah dapat dirumuskan sebagai berikut.
1.4.1        Apakah pengertian kebersihan lingkungan?
1.4.2        Apakah manfaat menjaga kebersihan lingkungan?
1.4.3        Bagaimana upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya kebersihan lingkungan?
1.4.4        Bagaimana upaya guru memotivasi siswa SMP Negeri 20 Malang untuk menjaga kebersihan lingkungan?
1.4.5        Bagaimana dampak lingkungan yang tidak bersih?
1.4.6        Bagaimana upaya mengatasi lingkungan yang tidak bersih?
1.4.7        Bagaimana upaya siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan?
1.4.8        Bagaimana hasil angket siswa tentang kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang? 
1.5  Tujuan Penelitian
Adapun tujuan masalah dari karya tulis ilmiah ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus, yang penjabarannya sebagai berikut.
1.5.1             Tujuan Umum
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, secara umum karya tulis ini bertujuan untuk mendeskripsikan kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
1.5.2Tujuan Khusus
Berdasarkan tujuan umum di atas, maka tujuan khusus penulisan karya tulis ini yaitu :
1.5.1.1                     Mendeskripsikan pengertian kebersihan lingkungan
1.5.1.2              Mendeskripsikan manfaat kebersihan lingkungan
1.5.1.3                     Mendeskripsikan upaya guru meningkatkan kesadaran siswa SMP Negeri 20 Malang terhadap pentingnya kebersihan lingkungan
1.5.1.4            Mendeskripsikan upaya guru memotivasi siswa untuk menjaga
          kebersihan lingkungan
1.5.1.5            Mendeskripsikan dampak lingkungan yang tidak bersih
1.5.1.6            Mendeskripsikan upaya mengatasi lingkungan yang tidak
          bersih
1.5.1.7                     Mendeskripsikan upaya siswa dalam menjaga kebersihan                   lingkungan
1.5.1.8                Mendeskripsikan hasil angket siswa tentang kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang.

1.6    Manfaat Penelitian
Beberapa manfaat yang dapat diberikan penulis dalam karya tulis ini sebagai berikut:
1.6.1  Manfaat bagi sekolah
Memiliki sekolah dengan kelas yang bersih, sehat, indah, nyaman yang dapat membuat siswa lebih nyaman dalam belajar dan dapat meningkatkan minat belajar siswa dengan kelas yang bersih.
1.6.2  Manfaat bagi Guru
Memperoleh kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar, mempunyai metode belajar mengajar yang menyenangkan didalam kelas dengan kondisi kelas yang nyaman, bersih, dan sehat.
1.6.3 Manfaat bagi siswa
Dapat menjadi kebiasaan baik bagi siswa sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar, dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan dapat diterapkan dilingkungan sekolah yang bermanfaat bagi siswa.





1.7 Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.7.1 Anggapan Dasar
      Di zaman sekarang ini, kebersihan adalah masalah terbesar di sekolah. Kepedulian siswa-siswi akan kebersihan semakin menurun. Hal ini terbukti dengan banyaknya sampah di lingkungan sekolah khususnya di dalam kelas. Kita mengetahui bahwa kebersihan merupakan cerminan kepribadian seseorang. Ketidak peduliaan akan kebersihan lingkungan sekolah khususnya kelas dapat memperlambat efektifitas belajar dan membuat lingkungan tidak nyaman atau tidak indah dipandang. Begitu pula sebaliknya, kepedulian terhadap kebersihan dapat memberikan manfaat, seperti keefektifitasan belajar menjadi lancar dan suasana belajar akan nyaman. Hal ini perlu diperhatikan sekaligus mencari solusi terbaik untuk menekan semakin rendahnya kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekolah khususnya kelas yang mungkin disebabkan oleh faktor-fakor tertentu diantaranya adalah pengaruh lingkungan, kurangnya rasa tanggung jawab terhadap lingkungan dan masih banyak lagi.
Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan yang ada di kelas kita, kelas yang kiat tempati belajar.
             Kedisiplinan dapat diartikan sebagai tingkat kepatuhan siswa terhadap peraturan disekolah, baik mengenai jadwal pelajaran maupun kebersihan. Jadwal piket merupakan salah satu peraturan yang harus dipatuhi dan ditaati oleh para siswa disekolah. Karena itu, kita dapat menilai kedisiplinan seseorang melalui kebersihan kelas.

1.7.2 Hipotesis
            Penulis beranggapan siswa SMP Negeri 20 Malang masih kurang peduli terhadap lingkungan sekolah dan kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kepedulian siswa-siswi akan kebersihan semakin menurun. Lingkungan sekolah yang kotor disebabkan oleh ketidak adanya kepedulian dari siswa. Banyaknya siswa yang membuang sampah sembarangan, mungkin  saja karena mereka tidak tahu pentingnya kebersihan dan mereka tidak peduli dengan lingkungan SMP Negeri 20 Malang. Lingkungan yang kotor membuktikan bahwa kesadaran siswa tentang kebersihan masih rendah. Peranan siswa dalam memciptakan kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan dalam menjaga kebersihan lingkungan. Siswa juga belum terbiasa membuang sampah sesuai dengan jenisnya. Selain itu siswa masih tidak peduli terhadap kebersihan kelasnya, padahal sudah disediakan alat-alat kebersihan, tempat sampah, dan sudah dibentuk jadwal piket.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah adanya kurangnya kesadaran siswa terhadap kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang.


                                                                                                                                                  
1 .8 Sumber Data dan Metode
1.8.1 Sumber Data
               Penulis mengambil informasi dari internet. Situs yang penulis kunjungi sebagai berikut.
1)      http://mekarsejati.blogspot.com/2013/04/menjadi-awal-yang-baik.html. Diakses pada 30 November 2013 jam 13.05 WIB.
2)      http://tika22tikajuz.wordpress.com/2012/09/27/lingkungan-bersih-dan-sehat/. Diakses pada 30 November 2013 jam 13.07 WIB.
3)      http://www.beritaterhangat.net/2012/12/kumpulan-contoh-slogan.html. Diakses pada 30 November 2013 jam 13.18 WIB.
4)      http://ummamkdr.blogspot.com/2013/02/contoh-karya-tulis-tentang-kebersihan.html. Diakses pada 16 Desember 2013 jam 16.15 WIB.
5)      https://docs.google.com/document/d/1KI4ipE8ifeiphbPDlo3IfAZFR_72icF8yH8gKY6oXTM/edit?pli=1. Diakses pada 16 Desember 2013 jam 16.18 WIB.
6)      http://alyareginacahyani.wordpress.com/2012/11/12/karya-ilmiah/. Diakses pada 16 Desember 2013 jam 16.30 WIB.
7)      http://www.jurnalterbaik.com/2013/01/cara-menjaga-kebersihan-lingkungan.html. Diakses pada 16 Desember 2013 jam 16.40 WIB.
8)      http://roib1927.blogspot.com/2013/02/dampak-lingkungan-kotor-dan-polusi.html. Diakses pada 20 Desember 2013 jam 13.00 WIB.
9)      http://www.artikellingkunganhidup.com/cara-menjaga-lingkungan-sekolah-yang-sehat.html. Diakses pada 20 Desember 2013 jam 13.20 WIB.
10)  http://swyuyun.blogspot.com/. Diakses pada 20 Desember jam 13.40 WIB.   
1.8.2 Metode
1.8.2.1 Wawancara
            Wawancara ini penulis tujukan kepada guru dan siswa SMP Negeri 20 Malang. Untuk wawancara peneliti  mewawancarai :
1.      Ibu Dra.Budiarti Anjajani selaku guru SMP Negeri 20 Malang.
Wawancara dilakukan pada hari Jumat, 20 Desember 2013.
2.      Siti Ruvi Maywulan Safitri selaku siswa kelas 9D SMP Negeri 20 Malang. Wawancara dilakukan pada hari Senin, 23 Desember 2013.
1.8.2.2  Penyebaran Angket
Penyebaran angket tentang “Kurangnya Kesadaran Siswa terhadap Kebersihan Lingkungan SMP Negeri 20 Malang” kepada 100 siswa kelas 7, 8, dan 9 pada  hari Jumat, 13 Desember 2013.
1.8.2.3 Observasi
Penulis juga melakukan observasi terhadap siswa SMP Negeri 20 Malang  terhadap kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan. Hasil observasi bisa dalam bentuk foto yang akan dilampirkan pada lembar lampiran. Pada hari rabu tanggal 18 Desember 2013.


BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab analisis dan pembahasan ini penulis menjabarkan analisis dan pembahasan yang meliputi (1) pengertian kebersihan, (2) manfaat menjaga kebersihan lingkungan, (3) upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya kebersihan lingkungan, (4) upaya guru memotivasi siswa, (5) dampak lingkungan yang tidak bersih, (6) upaya lingkungan yang tidak bersih, (7) upaya siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan, (8) hasil angket kurangnya kesadaran siswa terhadap lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
2.1 Pengertian Kebersihan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar makhluk        hidup dan membawa pengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup tersebut.
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
Kebersihan merupakan salah satu pokok dalam memelihara kelangsungan eksistensinya, sehingga tidak ada satupun makhluk kecuali berusaha untuk membersihkan dirinya, walaupun makhluk tersebut dinilai kotor. Pembersihan diri tersebut, secara fisik misalnya, ada yang menggunakan air, tanah, air dan tanah. Bagi manusia membersihkan diri tersebut dengan tanah dan air tidak cukup, tetapi
ditambah dengan menggunakan dedaunan pewangi, malahan pada zaman modern sekarang menggunakan sabun mandi, bahkan untuk pembersih wajah ada sabun khusus dan lain sebagainya. Pada manusia konsep kebersihan, bukan hanya secara fisik, tetapi juga psikhis, sehingga dikenal istilah kebersihan jiwa, kebersihan hati, kebersihan spiritual dan lain sebagaianya.
Menurut Undang - Undang RI nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup pasal 1 ayat 1 menebutkan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk diantaranya debu,sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
2.2 Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan
Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.
            Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi.
Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih.
            Di agama islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah sebagaian dari iman.
1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa
             Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik – baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat – sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah
            Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak – penggeraknya harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi para siswa di SMP Negeri 20 Malang.
3) Perilaku sebagai cermin sekolah
           Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya. Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di SMP Negeri20 Malang. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik seorang siswa di SMP Negeri 20 Malang.
4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia
            Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru – paru sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
                 Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila dilingkungan sekolah ditanami pohon – pohon rindang, maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon – pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.



Berikut Tips dan trik menjaga kebersihan lingkungan:
1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat    
bagaimana menjaga kebersihan lingkungan.
2. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan 
pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
3. Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
4. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda
.
5. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang
sesuai setiap bulannya.
6. Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah tangga
menjadi sampah organik dan non organik.
7. Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat
dimanfaatkan kembali untuk pupuk.
8. Kreatif, dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan
memanfaatkan sampah.
9. Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.
2.3  Upaya Meningkatkan Kesadaran Siswa SMP Negeri 20 Malang terhadap       
Pentingnya Kebersihan Lingkungan
            Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, ekolah merupakan tempat kita memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk bertahan hidup di kemudian hari. Pemahan dan pengenalan menditail mengenai lingkungan dapat diperoleh anak melalui pendidikan di sekolah.
Cara – cara yang perlu dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut.
  1. Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
  2. Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaitu:
a)       Membangun kegiatan apotek hidup di sekolah.
b)       Mengurangi atau menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas, konsumsi air dan energi lainnya.
c)       Membangun mekanisme pembuangan sampah di sekolah.
d)       Membiasakan untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas, plastik dan sejenisnya
e)       Menyediakan tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
f)        Mengkondisikan kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok hijau, pecinta alam dan sejenisnya.
g)       Melakukan diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah dan sejenisnya. Contoh mennton film bertemakan lingkungan, kemudian mendiskusikan atau membahasnya bersama-sama
h)       Mengadakan karya wisata atau studi banding dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian sekolah adalah tanggung jawab bersama dari setiap warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan perwujudan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan asri tidak lepas dari peran orang tua, swasta lembaga swadaya masyarakat maupun pemerintah..                                                      Kondisi demikian akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
2.4  Upaya Guru Memotivasi Siswa SMP Negeri 20 Malang untuk Menjaga Kebersihan Lingkungan
Tentu kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Di samping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan, baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya kita melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
a.      Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
b.      Membuat tata tertib baru yang isinya tentang pemberian denda Rp 2000,00
       setiap membuang sampah tidak pada tempatnya.
c.      Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga  
       kebersihan sekolah.
d.      Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan
       sekitar.
e.       Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
f.        Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau  
        lingkungan sekitar dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.

2.5 Dampak Lingkungan yang Tidak Bersih
Permasalahan mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhan perhatian khusus karena sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam pengelolaan sampah berimbas pada menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat, merusak estetika kota, dan dalam jangka panjang dapat mempengaruhi arus investor ke daerah.
Bahkan menurut ahli kesehatan, polusi sampah.mengakibatkan dampak buruk yaitu pertama, terhadap kesehatan. Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya penyakit infeksi saluran pencernaan, kolera, tifus, disentri, dll karena faktor pembawa penyakit tersebut, terutama lalat, kecoa, meningkat akibat sampah yang menggunung, khususnya meningkatnya penyakit di TPA, demam berdarah, dan sebagainya.
Pembuangan sampah yang selama ini banyak dilakukan adalah dengan ditumpuknya dipinggir jalan, lalu tim gerak pembersihan sampah mengambil secara rutin, tapi bagaimana dengan masyarakat yang tinggal didaerah atau rumahnya jauh dari jangkauan tim gerak pembersihan sampah...Mungkin ini yang menjadi pangkal masalah. Karena tidak menutup kemungkinan masyarakat tersebut membuang sampah ke sungaisungai terdekat atau hanya ditumpuk begitu saja atau dibakar.
Pembuangan sampahsampah ke sungai, akan menyebabkan pencemaran terhadap air sungai tersebut. Apalagi ada juga yang membuang limbah manusia ke sungai. Apakah mereka tidak menyadari pentingnya air sungai bagi kehidupan masyarakat di desadesa. Pembuangan sampah dan limbah ke sungai akan mengakibatkan terhambatnya proses air tanah.
Apalagi kalau ada sampahsampah plastik yang tidak bisa diuraikan oleh tanah, akan mengakibatkan menumpuknya sampah dan limbah. Disaat musim hujan tiba, sungai tidak bisa menahan air sungai yang deras dan akhirnya terjadilah pengikisan tanah dan sangat tidak sanggup menahan tekanan air tadi dan lalu mencari daratan baru, yang akhirnya meluap kepermukaan dan akan menyebabkan banjir.
Begitupun dampak dari sampah yang dibakar, mungkin pembakaran sampah di pekarangan rumah lebih praktis, tapi dalam jangka waktu yang panjang cara seperti ini sebenarnya merugikan individu yang bersangkutan, komunitas, dan lingkungan secara keseluruhan. Polusi yang kelihatannya sedikit ini lamalama menjadi bukit, karena polusi ini perlahanlahan akan membuat sebagian orang yang seharusnya hidup sehat menjadi sakit, antara lain sakit gangguan pernafasan.
Kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup belum optimal bahkan cenderung banyak masyarakat yang mengabaikannya. Sehingga hal ini banyak menimbulkan bencana seperti banjir, tanah longsor. Bahkan lingkungan yang buruk juga menimbulkan berbagai macam penyakit di masyarakat seperti Demam Berdarah ( DB), Chikungunya dan lainlain. Untuk itu perlu penyadaran lebih mendalam kepada masyarakat agar mereka mau dan peduli terhadap lingkungan hidup.
Lingkungan yang kotor dan polusi sampah inilah, yang menyebabkan masyarakat tidak menyadari hidup sehat dan akhirnya melimpahkan masalah ke pemerintah setempat. Masalah lingkungan adalah masalah kita bersama yang harus kita jaga kebersihan dan kesehatannya. Melalui perawatan rutin setiap hari jangan menunggu lingkungan rusak dan merugikan kita bersama. Lingkungan Sehat adalah Lingkungan Bebas Polusi.
2.6 Upaya Mengatasi Lingkungan yang Tidak Bersih
            Tentu kita tidak mau kelas kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Di samping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan, baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan kelas dan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya kita melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
1.      Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga kebersihan kelas dan sekolah.
2.      Petugas piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan                
   sekitar.
3.      Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
4.      Melarang siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau
       lingkungan sekitar dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan dikelas adalah :
1)       Menggunakan kolong meja hanya untuk menyimpan buku serta  barang lain, bukan sampah.
2)     Menyediakan dan menggunakan alat kebersihan.
3)     Mengoptimalkan kinerja petugas piket.
      4)     Mengadakan penilaian atau perlombaan kebersihan kelas.
      5)     Menyediakan tempat pembuangan sampah diluar kelas. Akan lebih baik
             jika tempat sampah dikelompokkan berdasarkan jenis sampah.
2.7 Upaya Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan
            Agar kelas kita terlihat bersih, siswa dapat berperan dalam menjaga kebersihan kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa dan siswi. Siswa dan siswi juga diharapkan menyediakan alat alat kebersihan, seperti sapu, kemoceng, dan lain-lain. karena apabila memasuki musim hujan dan di suatu kelas itu tidak tersedia alas kaki maka biasanya kelas itu akan menjadi kotor.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi dalam menjaga kebersihan kelas adalah, kesadaran diri masing-masing individu untuk menjaga kebersihan kelasnya agar kelas tetap dalam keadaan bersih dan nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.

2.8  Hasil Angket Kurangnya Kesadaran Siswa terhadap Kebersihan Lingkungan SMP Negeri 20 Malang
Pertanyaan kesatu yaitu apakah anda peduli kepada lingkungan SMP Negeri 20 Malang? yang menjawab ya 99%, tidak, 0% ragu-ragu, 1% dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa peduli terhadap lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
Pertanyaan kedua yaitu apakah Anda termasuk siswa yang mendukung kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang? yang menjawab ya 94% ,tidak 0%,ragu-ragu 6% dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang cukup mendukung kebersihan lingkungan sekolah.
Pertanyaan ketiga yaitu apakah anda sudah berusaha menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang? yang menjawab ya 94%, tidak 0%, ragu-ragu 6% dari hasil tersebut bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang masih peduli terhadap lingkungan sekolah.
Pertanyaan keempat yaitu apakah anda sudah berusaha untuk mencintai lingkungan SMP Negeri 20 Malang? yang menjawab ya 97%, tidak 0%, ragu-ragu 3% dari hasil tersebut bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang sudah berusaha mencintai lingkungan sekolah.
Pertanyaan kelima yaitu Apakah Anda sudah membuang sampah sesuai dengan jenisnya? Yang menjawab ya 68%, tidak 2%, ragu-ragu 30% dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang sudah membuang sampah sesuai dengan jenisnya.
Pertanyaan keenam yaitu Apakah Anda akan menegur jika teman anda membuang sampah sembarangan? Yang menjawab ya 68%, tidak 2%, ragu-ragu 30%  dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang sudah peduli terhadap lingkungannya.
Pertanyaan ketujuh yaitu Apakah Anda termasuk anak yang sering membuang sampah sembarangan? Yang menjawab ya 29%, tidak 49%, ragu-ragu 22%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang cukup menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
Pertanyaan kedelapan yaitu Apakah kelas anda sudah bersih dari sampah? Yang menjawab ya 36%, tidak 8%, ragu-ragu 56%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang cukup menjaga kebersihan kelas.
Pertanyaan kesembilan yaitu Apakah Anda ikut berperan menjaga kebersihan kelas? Yang menjawab ya 87%, tidak 4%, ragu-ragu 9%. Dari hasil tersebut menunjikkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang ikut berperan dalam menjaga kebersihan kelas.
Pertanyaan kesepuluh yaitu Apakah Anda selalu piket sesuai dengan jadwal? Yang menjawab ya 92%, tidak 1%, ragu-ragu 7%. Dari hasil tersebut siswa SMP Negeri 20 Malang selalu melaksakan piket sesuai jadwal.
Pertanyaan kesebelas yaitu Apakah Anda berusaha mengingatkan jika teman Anda tidak melaksanakan piket kelas? Yang menjawab ya 81%, tidak 5%, ragu-ragu 14%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang  berusaha mengingatkan temannya jika tidak melaksanakan piket.
Pertanyaan keduabelas yaitu Apakah Anda pernah tidak melaksanakan piket kelas? Yang menjawab ya 37%, tidak 50%, ragu-ragu 13%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang selalu melaksanakan piket kelas.
Pertanyaan ketiga belas yaitu Apakah Anda pernah mendapat sanksi karena tidak ikut melaksanakan piket? Yang menjawab ya 35%, tidak 56%, ragu-ragu 9%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang sebagian besar tidak pernah mendapatkan sanksi bila tidak melaksanakan piket kelas.
Pertanyaan keempat belas yaitu Jika kelas Anda dalam kondisi kotor, apakah Anda bisa konsentrasi belajar? Yang menjawab ya 9%, tidak 87%, ragu-ragu 4%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang tidak dapat berkonsentrasi belajar jika keadaan kelasnya kotor.
Pertanyaan yang kelima belas yaitu Apakah kegiatan piket di kelas Anda sudah berjalan dengan lancar ? yang menjawab ya 60%, tidak 11%,ragu-ragu 29%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang dalam menjalankan kegiatan piket sudah berjalan dengan lancar.
Pertanyaan yang keenam belas yaitu apakah anda setuju bila di sekolahmu diadakan jumat bersih? Yang menjawab ya 95%, tidak 1%, ragu-ragu 4%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang setuju bila diadakan jumat bersih.
Pertanyaan yang ketujuh belas yaitu apakah anda ikut melaksanakan jumat bersih tersebut? Yang menjawab ya 96%, tidak 0%, ragu-ragu 4%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang selalu ikut melaksanakan jumat bersih.
Pertanyaan yang kedelapan belas yaitu apakah anda termotivasi mengikuti kegiatan  jumat bersih? Yang menjawab ya 80%, tidak 1%, ragu-ragu 19%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang sudah termotivasi mengikuti kegiatan jumat bersih.
Pertanyaan yang kesembilan belas yaitu  apakah kegiatan jumat bersih yang dilaksanakan setiap bulan di SMP Negeri 20 Malang sudah membawa pengaruh untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan pada diri anda? Yang menjawab ya 77%, tidak 6%,  ragu-ragu 17%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang sudah berpengaruh untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Pertanyaan yang kedua puluh yaitu apakah kebersihan lingkungan sudah diterapkan pada diri anda sejak dini? Yang menjawab ya 87%, tidak 1%, ragu-ragu12%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang sudah menerapkan kebersihan lingkungan sejak dini.
BAB III
 PENUTUP

Dalam bab penutup ini penulis mengemukakan simpulan dasaran dari penelitian. 
3.1  Simpulan
Kondisi kebersihan SMP Negeri  20 Malang masih tergolong belum bersih, karena masih ditemukan sampah-sampah di sepanjang lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
           Kebanyakan siswa  SMP Negeri 20 Malang masih berlaku acuh-tak acuh terhadap kebersihan lingkungan sekolah. Hal ini bisa dilihat dari coretan-coretan di bangku sekolah, dan dinding-dinding sekolah.
Kebanyakan dari siswa sudah mengetahui akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kelas terutama dalam membuanng sampah dan melaksanakan piket harian kelas.
Siswa masih banyak yang belum mengaplikasikan tentang kebersihan lingkungan kelas ke dalam kehidupan sehari-harinya.
3.2  Saran
Untuk Sekolah :
Menegakkan peraturan piket di kelas masing-masing,mengadakan jumat bersih, menindak atau memberi sanksi yang tegas bagi siswa yang mengotori lingkungan sekolah, menjaga penyediaan sarana kebersihan di lingkungan kelas.


Untuk Guru :
Mengubah dan memelihara perilaku siswa kearah perilaku yang peduli terhadap lingkungan, memberi sanksi terhadap siswa yang membuang sampah sembarangan.
Untuk Siswa :
Diadakan jum'at bersih, membiasakan setiap anak jadwal piket, dan jangan membuang sampah sembarangan.





  DAFTAR RUJUKAN

1)      http://mekarsejati.blogspot.com/2013/04/menjadi-awal-yang-baik.html, diakses pada 30 November 2013 jam 13:05
2)      http://tika22tikajuz.wordpress.com/2012/09/27/lingkungan-bersih-dan-sehat/ diakses pada 30 November 2013 jam 13:07
3)      http://www.beritaterhangat.net/2012/12/kumpulan-contoh-slogan.html diakses pada 30 November 2013 jam 13:18
4)      http://ummamkdr.blogspot.com/2013/02/contoh-karya-tulis-tentang-kebersihan.html diakses pada 16 Desember 2013 jam 16:15
6)      http://alyareginacahyani.wordpress.com/2012/11/12/karya-ilmiah/ 16 Desember 2013 jam 16:30
7)      http://www.jurnalterbaik.com/2013/01/cara-menjaga-kebersihan-lingkungan.html diakses pada 16 Desember 2013 jam 16:40
8)      http://roib1927.blogspot.com/2013/02/dampak-lingkungan-kotor-dan-polusi.html diakses pada 20 Desember 2013 jam 13:00
10)  http://swyuyun.blogspot.com/ diakses pada 20 Desember jam 13:40



PERTANYAAN WAWANCARA

Wawancara Guru Dra.Budiarti Anjajani
1.         Bagaimana pendapat Bapak/Ibu jika melihat siswa membuang sampah sembarangan?
2.         Menurut Bapak/Ibu apa yang menyebabkan siswa membuang sampah sembarangan?
3.         Bagaimana dampak kebersihan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri 20 Malang?
4.         Bagaimana upaya Bapak/Ibu agar siswa SMP Negeri 20 Malang dapat menjaga  kebersihan lingkungan?
5.         Bagaimana tindakan Bapak/Ibu apabila terdapat siswa yang sering tidak melaksanakan piket kelas?
6.         Bagaimana cara Bapak/Ibu agar Jumat bersih dapat terlaksana dengan baik?
7.         Bagaimana upaya Bapak/Ibu apabila terdapat siswa yang sering membuang sampah sembarangan?
8.         Menurut Bapak/Ibu sudah optimalkah siswa SMP Negeri 20 Malang dalam menjaga kebersihan lingkungan? Apa buktinya?
9.         Menurut Bapak/Ibu apakah sampah perlu di bedakan sesuai dengan jenisnya? Mengapa?
10.      Menurut Bapak/Ibu siapa sajakah yang bertanggung jawab agar lingkungan  SMP Negeri 20 Malang tetap bersih? Mengapa?
Wawancara Siswa Siti Ruvi Maywulan Safitri (9D)                
1.    Bagaimana  upaya Anda mengatasi lingkungan yang kotor?
2.    Bagaimana upaya Anda menjaga lingkungan SMP Negeri 20 Malang agar tetap bersih?
3.    Menurut Anda, manfaat apa yang Anda  peroleh jika sekolah dalam kondisi bersih?
4.    Mengapa kita harus peduli terhadap kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20
       Malang?
     5.    Bagaimana pendapat Anda jika melihat teman Anda membuang sampah sembarangan?
6.    Apa yang Anda lakukan jika melihat teman Anda membuang sampah sembarangan?
7.    Menurut Anda apa saja faktor penyebab lingkungan yang kotor?
8.    Bagaimana cara Anda menerapkan kebersihan lingkungan sejak dini?
9.    Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan kebersihan di kelas?
10.  Menurut Anda apa saja faktor penyebab lingkungan tidak bersih?

  JAWABAN WAWANCARA
Dra.Budiarti Anjajani
1.      Kesal, pengen mukuli, karena sudah dikasih tahu berkali-kali tetap saja. Tetapi tidak semua siswa sudah ada yang mulai sadar.
2.      Anak-anak kurang peduli terhadap lingkungan dan dampak dari ketidakpedulian itu dirasakan oleh semua orang di dunia.
3.      Kalau sekolah bersih jadi indah, anak-anak jadi nyaman belajar, kalau nyaman siswa jadi mudah menerima pelajaran.
4.      Selalu mengingatkan,memberi sanksi, dan hukuman yang mendidik.
5.      Kan ada tatib, piket di serahkan kepada wali kelas. Kalau ada kelas yang kotor wali kelas memberi sanksi atau tatib.
6.      Selama ini masih belum bisa terlaksana dengan baik. Jadi seluruh warga sekolah harus bekerja sama.
7.      Menegurnya agar tidak melakukannya lagi.
8.      Belum, masih perlu ditingkatkan terus untuk menuju sekolah Adiwiyata.
Buktinya: kelas masih sering kotor, membuang sampah tidak sesuai dengan tempatnya, suka membawa sampah dari luar saat pulang sekolah.
9.      Iya harus, tempat sampah sudah disiapkan beda agar sampah bisa digunakan untuk kompos. Ada yang berbentuk limbah yang tidak bisa digunakan lagi.
10.  Seluruh warga sekolah, terdiri dari: siswa, guru, pegawai, karyawan, termasuk kepala sekolah. Sekolah milik kita bersama, tanggung jawab bersama jadi kalau ada bersih tidaknya sekolah yang bertanggung jawab seluruh warga sekolah.

Siti Ruvi Maywulan Safitri (9D)

a.       Tidak membuang sampah di sungai,selokan maupun di jalan raya. Karena dapat menyebabkan banjir, lingkungan menjadi kumuh dan tidak enak dipandang.
b.      Membuang sampah pada tempatnya dan membuang sampah sesuai dengan jenisnya agar sampah dapat diolah lagi.
c.        Belajar menjadi nyaman,mudah menerima pelajaran, dan udara menjadi segar.
d.      Agar lingkungan SMP Negeri 20 Malang tetap bersih, nyaman, dan indah.
e.       Menurut saya itu perbuatan yang tidak baik karena dapat membuat lingkungan SMP Negeri 20 Malang menjadi kotor.
f.       Menegurnya dan menyuruhnya membuang sampah pada tempatnya.
g.      Kurangnya kesadaran siswa terhadap kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang,banyaknya siswa yang tidak teratur melaksanakan piket kelas, dan tidak bersungguh-sungguh dalam melaksanakan jumat bersih di SMP Negeri 20 Malang.
h.      Tergantung pada orang tua masing-masing dan orang tua memberi contoh agar anaknya membuang sampah pada tempatnya.
i.        Melaksanakan piket sesuai dengan jadwal yang sudah ada,mengambil sampah di loker dan membuangnya.
j.        Sampah yang berserakan,banyaknya orang yang membuang sampah sembarangan, dan banyaknya orang yang tidak peduli terhadap lingkungan di sekitarnya.










DIAGRAM
1.         Apakah Anda  peduli pada lingkungan di SMP Negeri 20 Malang?
 




2.      Apakah Anda termasuk siswa yang mendukung kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang?


 




                      
3.      Apakah Anda sudah berusaha menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang?





4.      Apakah Anda sudah berusaha untuk mencintai lingkungan SMP Negeri 20 Malang?


 





5.      Apakah Anda sudah membuang sampah sesuai dengan jenisnya?





6.      Apakah Anda akan menegur jika teman anda membuang sampah sembarangan?






7.      Apakah Anda termasuk anak yang sering membuang sampah sembarangan?


 





8.      Apakah kelas anda sudah bersih dari sampah?


 





9.      Apakah Anda ikut berperan menjaga kebersihan kelas?


 






10.  Apakah Anda selalu piket sesuai dengan jadwal?


 





11.  Apakah Anda berusaha mengingatkan jika teman Anda tidak melaksanakan piket kelas?







12.  Apakah Anda pernah tidak melaksanakan piket kelas?


 






13.  Apakah Anda pernah mendapat sanksi karena tidak ikut melaksanakan piket?




14.  Jika kelas Anda dalam kondisi kotor, apakah Anda bisa konsentrasi belajar?



 



15.  Apakah kegiatan piket di kelas Anda sudah berjalan dengan lancar ?

16.  Apakah Anda setuju bila di sekolahmu diadakan jumat bersih?


 







17.  Apakah Anda ikut melaksanakan jumat bersih tersebut?


 








18.  Apakah Anda termotivasi mengikuti kegiatan  jumat bersih?


 





19.  Apakah kegiatan jumat bersih yang dilaksanakan setiap bulan di SMP Negeri 20 Malang sudah membawa pengaruh untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan pada diri Anda?


 





20.  Apakah kebersihan lingkungan sudah diterapkan pada diri Anda sejak dini?


 










GAMBAR PENDUKUNG









https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRoYCGDLRJk5Fio-t0aBqy3pKNkAUdgmnuUF7jUK5_fgwPnqGh37Q

https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT-zwPoPf3W8FxHX_9JMqLXE5z7YUeXrq-qpbWudHmfudNjjh77Pw



https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQga50owZIBHX3EbN7zfslcpYXlB9-Ab1dN89YZ0yt9M3uOuRm9


https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSoyEcfuzvfZVOyHvcMJrgOYsysd0mqbi8rgpWe_nsVUEwrirYMOQ