KURANGNYA KESADARAN SISWA DALAM
MENJAGA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SMP NEGERI 20 MALANG
Disusun
untuk Melengkapi Tugas Bahasa Indonesia sebagai Syarat
Mengikuti Ujian Nasional
(UN)
Disusun oleh :
Kelompok 3 (Tiga) / 9C
1.
Debby
Yurin Natalina (25)
SEKOLAH
MENENGAH PERTAMA NEGERI 20 MALANG
Jalan Raden Tumenggung Suryo Nomor
38 Telp. (0341) 491806 Malang
Website:
smpn20-mlg.sch.id e-mail: smpn20_malang@yahoo.com
Tahun
Pelajaran 2013-2014
LEMBAR PENGESAHAN
Karya
tulis yang berjudul “Kurangnya Kesadaran
Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan SMP Negeri 20 Malang” ini telah
di setujui pada tanggal 6 Januari 2014.
Disetujui oleh:
Kepala SMP Negeri 20 Malang, Guru Pembimbing,
Dra. Tutut Sri
Wahyuni, M.M.Pd. Dra.Rubiati M.Pd.
NIP.
196410051988903 2 009 NIP. 19680911
199512 2 005
HALAMAN MOTTO
o Bersih
itu awal dari hidup sehat
o Lingkungan
sehat lingkungan bersih tanpa sampah
o Bebas
sampah bebas banjir
o Daur
ulang sampah demi kebersihan
o Kebersihan adalah sebagian dari iman
o Orang
beriman buanglah sampah pada tempatnya
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Kurangnya Kesadaran
Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan SMP Negeri 20 Malang” dengan baik dan
lancar.
Penyusunan karya tulis ini berisi
penjabaran penelitian tentang kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga
kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang. Karya tulis ini juga bertujuan
sebagai bahan referensi pembaca.
Penyusunan karya tulis ini tentunya
tidak luput dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dra.Tutut Sri Wahyuni, M.M.Pd selaku kepala SMP Negeri 20
Malang yang telah memberi sarana prasana dalam pembuatan karya tulis ini, Ibu
Dra. Rubiati, M.Pd selaku guru pembimbing Bahasa Indonesia
yang telah membimbing penulis dalam pengerjaan karya tulis ini, narasumber Ibu
Dra.Budiarti Anjajani dan Siti Ruvi Maywulan.S (9D) yang telah memberikan
informasi kepada penulis, orang tua yang telah memberi dukungan secara moril
maupun materi, dan teman-teman yang telah membantu dalam penyelesaian karya
tulis ini serta pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
menyadari bahwa penyusunan karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Kritik dan
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari para pembaca.
Semoga
karya tulis ini bermanfaat
bagi pembaca.
Malang, 6 Januari 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL........................................................... i
MOTTO...............................................................................
ii
LEMBAR
PENGESAHAN................................................. iii
KATA
PENGANTAR......................................................... iv
DAFTAR
ISI........................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang Masalah.................................................1
1.2 Ruang
Lingkup Masalah............................................... 2
1.3 Pembatasan
Masalah..................................................... 3
1.4 Rumusan
Masalah......................................................... 4
1.5 Tujuan
Penelitian.......................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian........................................................ 6
1.7 Anggapan Dasar dan Hipotesis....................................
1.7.1
Anggapan Dasar......................................... 7
1.7.2
Hipotesis..................................................... 8
1.8 Sumber Data dan Metode
1.8.1
Sumber
Data.............................................. 9
1.8.2
Metode
......................................................
1.8.2.1 Wawancara.................................... 10
1.8.2.2 Penyebaran
Angket....................... 10
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kebersihan Lingkungan................................... 11
2.2 Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan....................... 12
2.3 Upaya Meningkatkan Kesadaran Siswa terhadap Pentingnya Kebersihan Lingkungan........................................................... 15
2.4 Upaya Guru Memotivasi Siswa SMP Negeri 20 Malang....................................................................................... 17
2.5 Dampak Lingkungan yang Tidak Bersih............................. 18
2.6 Upaya Mengatasi Lingkungan yang tidak bersih ............... 20
2.7 Upaya siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan......... 21
2.2 Manfaat Menjaga Kebersihan Lingkungan....................... 12
2.3 Upaya Meningkatkan Kesadaran Siswa terhadap Pentingnya Kebersihan Lingkungan........................................................... 15
2.4 Upaya Guru Memotivasi Siswa SMP Negeri 20 Malang....................................................................................... 17
2.5 Dampak Lingkungan yang Tidak Bersih............................. 18
2.6 Upaya Mengatasi Lingkungan yang tidak bersih ............... 20
2.7 Upaya siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan......... 21
2.8
Hasil Angket
Kurangnya Kesadaran Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan SMP Negeri 20 Malang…………………… 22
BAB III PENUTUP
1.1 Simpulan........................................................................... 26
1.2 Saran.................................................................................
26
Daftar
Rujukan....................................................................... 28
Pertanyaan Wawancara.......................................................... 29
Jawaban Wawancara………………………………………. 31
Diagram............................................................................... 34
Foto
Pendukung Secara Umum............................................. 41
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini penulis akan
menguraikan tentang, (1) latar belakang masalah, (2) ruang lingkup masalah, (3)
pembatasan masalah, (4) rumusan masalah, (5) tujuan penelitian, (6) manfaat
penelitian, (7) anggapan dasar dan hipotesis, dan (8) sumber data dan metode.
1.1 Latar Belakang Masalah
Lingkungan perlu dijaga,
dimulai dari lingkungan pribadi sampai lingkungan umum. Contoh dari lingkungan
umum adalah sekolah. Para
siswa banyak yang tidak mempedulikan kebersihan lingkungan sekolah, mereka
masih sering membuang sampah sembarangan. Padahal sudah disediakan tempat sampah disetiap kelas. Tidak hanya itu
saja, kamar mandi (WC) pun menjadi tempat terkotor, yaitu : bau , kotor, dan
coretn ditembok. Di sini diharapkan kesadaran bagi siswa
untuk menjaga kebersihan, karena bersih itu jalan menuju sehat. Tentu
kita tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah.
Disamping itu sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari
lingkungan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan
suasana belajar kita tidak nyaman.
Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan yang sering kita
dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi
kesehatan kita, karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Berdasarkan
uraian diatas penulis mengambil judul kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga
lingkungan agar siswa dapat menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
1.2 Ruang Lingkup Masalah
Lingkungan
adalah segala sesuatu yang terdapat disekitar makhluk hidup dan membawa pengaruh terhadap kehidupan makhluk hidup tersebut.
Kebersihan
adalah upaya manusia untuk memelihara diri dan lingkungan dari segala yang
kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan melestarikan kehidupan yang sehat
dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi terwujudnya kesehatan dan sehat
adalah salah satu faktor yang dapat memberikan kebahagiaan. Sebaliknya, kotor
tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga menyebabkan timbulnya berbagai
penyakit.
Kebersihan
merupakan salah satu pokok dalam memelihara kelangsungan eksistensinya,
sehingga tidak ada satupun makhluk kecuali berusaha untuk membersihkan dirinya,
walaupun makhluk tersebut dinilai kotor. Pembersihan diri tersebut,
secara fisik misalnya, ada yang menggunakan air, tanah, air dan tanah. Bagi
manusia membersihkan diri tersebut dengan tanah dan air tidak cukup, tetapi
ditambah dengan menggunakan dedaunan pewangi, malahan pada zaman modern
sekarang menggunakan sabun mandi, bahkan untuk pembersih wajah ada sabun khusus
dan lain sebagainya. Pada manusia konsep kebersihan, bukan hanya secara fisik,
tetapi juga psikhis, sehingga dikenal istilah kebersihan jiwa, kebersihan hati,
kebersihan spiritual dan lain sebagaianya.
Menurut
Undang - Undang RI nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
pasal 1 ayat 1 menebutkan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan peri kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk
diantaranya debu,sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan
higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat
tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
1.3
Pembatasan Masalah
Berdasarkan
ruang lingkup di atas maka dapat diperoleh pembatasan masalah
sebagai berikut.
1.3.1
Pengertian kebersihan lingkungan
1.3.2
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan
1.3.3 Upaya meningkatkan
kesadaran siswa SMP Negeri 20 Malang
terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan
1.3.4
Upaya guru memotivasi siswa SMP Negeri
20 Malang untuk menjaga kebersihan
lingkungan
1.3.5
Dampak lingkungan yang tidak bersih
1.3.6
Upaya mengatasi lingkungan yang tidak
bersih
1.3.7
Upaya
siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
1.3.8
Hasil angket siswa tentang kurangnya
kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan
pembatasan masalah yang telah diuraikan diatas maka ruang lingkup masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1.4.1
Apakah pengertian kebersihan lingkungan?
1.4.2
Apakah manfaat menjaga kebersihan lingkungan?
1.4.3
Bagaimana upaya meningkatkan kesadaran siswa terhadap
pentingnya kebersihan lingkungan?
1.4.4
Bagaimana upaya guru memotivasi siswa SMP Negeri 20 Malang untuk menjaga
kebersihan lingkungan?
1.4.5
Bagaimana dampak lingkungan yang tidak
bersih?
1.4.6
Bagaimana upaya mengatasi lingkungan
yang tidak bersih?
1.4.7
Bagaimana upaya siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan?
1.4.8
Bagaimana hasil angket siswa tentang
kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20
Malang?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan masalah dari karya tulis ilmiah ini dibagi menjadi dua yaitu tujuan umum
dan tujuan khusus, yang penjabarannya sebagai berikut.
1.5.1
Tujuan
Umum
Berdasarkan
rumusan masalah tersebut, secara umum karya tulis ini bertujuan untuk
mendeskripsikan kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan
SMP Negeri 20 Malang.
1.5.2Tujuan
Khusus
Berdasarkan
tujuan umum di atas, maka tujuan khusus penulisan karya tulis ini yaitu :
1.5.1.1
Mendeskripsikan pengertian kebersihan
lingkungan
1.5.1.2 Mendeskripsikan manfaat kebersihan
lingkungan
1.5.1.3
Mendeskripsikan upaya guru meningkatkan kesadaran siswa SMP Negeri 20 Malang terhadap
pentingnya kebersihan lingkungan
1.5.1.4 Mendeskripsikan upaya guru memotivasi
siswa untuk menjaga
kebersihan lingkungan
kebersihan lingkungan
1.5.1.5
Mendeskripsikan dampak lingkungan
yang tidak bersih
1.5.1.6
Mendeskripsikan upaya mengatasi lingkungan yang tidak
bersih
1.5.1.7
Mendeskripsikan upaya siswa dalam
menjaga kebersihan lingkungan
1.5.1.8
Mendeskripsikan hasil angket siswa
tentang kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan SMP
Negeri 20 Malang.
1.6 Manfaat Penelitian
Beberapa
manfaat yang dapat diberikan penulis dalam karya tulis ini sebagai berikut:
1.6.1 Manfaat
bagi sekolah
Memiliki sekolah dengan kelas yang bersih, sehat, indah, nyaman yang
dapat membuat siswa lebih nyaman dalam belajar dan dapat meningkatkan minat
belajar siswa dengan kelas yang bersih.
1.6.2 Manfaat bagi Guru
Memperoleh kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar, mempunyai metode
belajar mengajar yang menyenangkan didalam kelas dengan kondisi kelas yang
nyaman, bersih, dan sehat.
1.6.3 Manfaat bagi siswa
Dapat menjadi kebiasaan baik bagi siswa sebelum melakukan kegiatan
belajar mengajar, dapat menjadi kegiatan yang menyenangkan dan dapat diterapkan
dilingkungan sekolah yang bermanfaat bagi siswa.
1.7 Anggapan Dasar dan Hipotesis
1.7.1
Anggapan Dasar
Di zaman sekarang ini, kebersihan adalah masalah
terbesar di sekolah. Kepedulian siswa-siswi akan kebersihan semakin menurun.
Hal ini terbukti dengan banyaknya sampah di lingkungan sekolah khususnya di
dalam kelas. Kita mengetahui bahwa kebersihan merupakan cerminan kepribadian
seseorang. Ketidak peduliaan akan kebersihan lingkungan sekolah khususnya kelas
dapat memperlambat efektifitas belajar dan membuat lingkungan tidak nyaman atau
tidak indah dipandang. Begitu pula sebaliknya, kepedulian terhadap kebersihan
dapat memberikan manfaat, seperti keefektifitasan belajar menjadi lancar dan
suasana belajar akan nyaman. Hal ini perlu diperhatikan sekaligus mencari
solusi terbaik untuk menekan semakin rendahnya kepedulian terhadap kebersihan
lingkungan sekolah khususnya kelas yang mungkin disebabkan oleh faktor-fakor
tertentu diantaranya adalah pengaruh lingkungan, kurangnya rasa tanggung jawab
terhadap lingkungan dan masih banyak lagi.
Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Itulah slogan
yang sering kita dengar selama ini. Maka kita harus selalu menjaga kebersihan
dimanapun kita berada. Kebersihan juga penting bagi kesehatan kita, karena
dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Demikian juga dengan lingkungan
yang ada di kelas kita, kelas yang kiat tempati belajar.
Kedisiplinan dapat diartikan
sebagai tingkat kepatuhan siswa terhadap peraturan disekolah, baik mengenai
jadwal pelajaran maupun kebersihan. Jadwal piket merupakan salah satu peraturan
yang harus dipatuhi dan ditaati oleh para siswa disekolah. Karena itu, kita
dapat menilai kedisiplinan seseorang melalui kebersihan kelas.
1.7.2 Hipotesis
Penulis beranggapan siswa SMP
Negeri 20 Malang masih kurang peduli terhadap lingkungan sekolah dan kurangnya
kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan. Kepedulian siswa-siswi
akan kebersihan semakin menurun. Lingkungan sekolah yang kotor disebabkan oleh
ketidak adanya kepedulian dari siswa. Banyaknya siswa yang membuang sampah
sembarangan, mungkin saja karena mereka
tidak tahu pentingnya kebersihan dan mereka tidak peduli dengan lingkungan SMP
Negeri 20 Malang. Lingkungan yang kotor membuktikan bahwa kesadaran siswa
tentang kebersihan masih rendah. Peranan siswa dalam memciptakan kebersihan
lingkungan SMP Negeri 20 Malang dapat dilakukan melalui peningkatan pengetahuan
dalam menjaga kebersihan lingkungan. Siswa juga belum terbiasa membuang sampah
sesuai dengan jenisnya. Selain itu siswa masih tidak peduli terhadap kebersihan
kelasnya, padahal sudah disediakan alat-alat kebersihan, tempat sampah, dan
sudah dibentuk jadwal piket.
Berdasarkan
uraian diatas maka hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah adanya kurangnya
kesadaran siswa terhadap kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
1
.8 Sumber Data dan Metode
1.8.1 Sumber Data
Penulis mengambil informasi dari internet.
Situs yang penulis kunjungi sebagai berikut.
1) http://mekarsejati.blogspot.com/2013/04/menjadi-awal-yang-baik.html. Diakses pada 30 November 2013 jam 13.05
WIB.
2) http://tika22tikajuz.wordpress.com/2012/09/27/lingkungan-bersih-dan-sehat/. Diakses pada 30 November 2013 jam 13.07 WIB.
3) http://www.beritaterhangat.net/2012/12/kumpulan-contoh-slogan.html. Diakses pada 30 November 2013 jam 13.18 WIB.
4) http://ummamkdr.blogspot.com/2013/02/contoh-karya-tulis-tentang-kebersihan.html. Diakses pada 16 Desember 2013 jam 16.15 WIB.
5)
https://docs.google.com/document/d/1KI4ipE8ifeiphbPDlo3IfAZFR_72icF8yH8gKY6oXTM/edit?pli=1. Diakses pada 16 Desember 2013 jam 16.18 WIB.
6) http://alyareginacahyani.wordpress.com/2012/11/12/karya-ilmiah/. Diakses pada 16 Desember 2013 jam 16.30
WIB.
7) http://www.jurnalterbaik.com/2013/01/cara-menjaga-kebersihan-lingkungan.html. Diakses pada 16 Desember 2013 jam 16.40 WIB.
8) http://roib1927.blogspot.com/2013/02/dampak-lingkungan-kotor-dan-polusi.html. Diakses pada 20 Desember 2013 jam 13.00 WIB.
9) http://www.artikellingkunganhidup.com/cara-menjaga-lingkungan-sekolah-yang-sehat.html. Diakses pada 20 Desember 2013 jam 13.20 WIB.
1.8.2
Metode
1.8.2.1
Wawancara
Wawancara ini penulis tujukan kepada
guru dan siswa SMP Negeri 20 Malang. Untuk wawancara peneliti mewawancarai :
1. Ibu
Dra.Budiarti Anjajani selaku guru SMP Negeri 20 Malang.
Wawancara dilakukan
pada hari Jumat, 20 Desember 2013.
2. Siti
Ruvi Maywulan Safitri selaku siswa kelas 9D SMP Negeri 20 Malang. Wawancara
dilakukan pada hari Senin, 23 Desember 2013.
1.8.2.2 Penyebaran Angket
Penyebaran
angket tentang “Kurangnya Kesadaran Siswa terhadap Kebersihan Lingkungan SMP
Negeri 20 Malang” kepada 100 siswa kelas 7, 8, dan 9 pada hari Jumat, 13 Desember 2013.
1.8.2.3
Observasi
Penulis juga melakukan observasi terhadap
siswa SMP Negeri 20 Malang terhadap
kurangnya kesadaran siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan. Hasil observasi
bisa dalam bentuk foto yang akan dilampirkan pada lembar lampiran. Pada hari
rabu tanggal 18 Desember 2013.
BAB II
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam
bab analisis dan pembahasan ini penulis menjabarkan analisis dan pembahasan
yang meliputi (1) pengertian kebersihan, (2) manfaat
menjaga kebersihan lingkungan, (3) upaya meningkatkan
kesadaran siswa terhadap pentingnya kebersihan lingkungan, (4) upaya guru memotivasi siswa, (5) dampak lingkungan yang
tidak bersih, (6) upaya lingkungan yang tidak bersih, (7) upaya siswa dalam menjaga kebersihan lingkungan, (8) hasil angket
kurangnya kesadaran siswa terhadap lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
2.1 Pengertian Kebersihan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang terdapat
disekitar makhluk hidup dan membawa pengaruh
terhadap kehidupan makhluk hidup tersebut.
Kebersihan adalah upaya manusia untuk memelihara diri
dan lingkungan dari segala yang kotor dan keji dalam rangka mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat dan nyaman. Kebersihan merupakan syarat bagi
terwujudnya kesehatan dan sehat adalah salah satu faktor yang dapat memberikan
kebahagiaan. Sebaliknya, kotor tidak hanya merusak keindahan tetapi, juga
menyebabkan timbulnya berbagai penyakit.
Kebersihan
merupakan salah satu pokok dalam memelihara kelangsungan eksistensinya,
sehingga tidak ada satupun makhluk kecuali berusaha untuk membersihkan dirinya,
walaupun makhluk tersebut dinilai kotor. Pembersihan diri tersebut,
secara fisik misalnya, ada yang menggunakan air, tanah, air dan tanah. Bagi
manusia membersihkan diri tersebut dengan tanah dan air tidak cukup, tetapi
ditambah dengan menggunakan dedaunan pewangi, malahan
pada zaman modern sekarang menggunakan sabun mandi, bahkan untuk pembersih
wajah ada sabun khusus dan lain sebagainya. Pada manusia konsep kebersihan,
bukan hanya secara fisik, tetapi juga psikhis, sehingga dikenal istilah
kebersihan jiwa, kebersihan hati, kebersihan spiritual dan lain sebagaianya.
Menurut
Undang - Undang RI nomor 23 tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup
pasal 1 ayat 1 menebutkan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan hidup adalah
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan peri kehidupan
dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Kebersihan adalah keadaan bebas dari kotoran, termasuk
diantaranya debu,sampah, dan bau.
Kebersihan adalah salah satu tanda dari keadaan
higienis yang baik.
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat
tinggal, tempat kerja, dan berbagai sarana umum.
2.2 Manfaat Menjaga Kebersihan
Lingkungan
Kita harus tahu tentang
manfaat menjaga kebersihan lingkungan, karena menjaga kebersihan lingkungan
sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang
aman, bersih, sejuk dan sehat.
Manfaat menjaga kebersihan lingkungan antara
lain:
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.
Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi.
Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih.
Di agama islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah sebagaian dari iman.
1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa
Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik – baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat – sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah
Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak – penggeraknya harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi para siswa di SMP Negeri 20 Malang.
3) Perilaku sebagai cermin sekolah
Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya. Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di SMP Negeri20 Malang. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik seorang siswa di SMP Negeri 20 Malang.
1. Terhindar dari penyakit yang disebabkan lingkungan yang tidak sehat.
2. Lingkungan menjadi lebih sejuk.
3. Bebas dari polusi udara.
4. Air menjadi lebih bersih dan aman untuk di minum.
5. Lebih tenang dalam menjalankan aktifitas sehari hari.
Masih banyak lagi manfaat menjaga kebersihan lingkungan, maka dari itu kita harus menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari rumah kita sendiri misalnya rajin menyapu halaman rumah, rajin membersihkan selokan rumah kita, membuang sampah pada tempatnya, pokoknya masih banyak lagi.
Lingkungan akan lebih baik jika semua orang sadar dan bertanggungjawab akan kebersihan lingkungan, karena hal itu harus ditanamkan sejak dini, di sekolah pun kita diajarkan untuk selalu hidup bersih.
Di agama islam pun kita di ajarkan untuk selalu hidup bersih, karena kebersihan adalah sebagaian dari iman.
1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa
Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap hari. Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata sebaik – baiknya, maka motivasi belajar yang timbulpun akan mengajak sahabat – sahabat untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.
2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah
Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti menyelidiki situasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut. Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak – penggeraknya harus menjaga kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah. Terlebih dahulu bagi para siswa di SMP Negeri 20 Malang.
3) Perilaku sebagai cermin sekolah
Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya. Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di SMP Negeri20 Malang. Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik seorang siswa di SMP Negeri 20 Malang.
4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru – paru sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila dilingkungan sekolah ditanami pohon – pohon rindang, maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon – pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi otak manusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru – paru sebagian besar berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila dilingkungan sekolah ditanami pohon – pohon rindang, maka di tempat itu pasti banyak terdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon – pohonan juga dapat mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.
Berikut Tips dan trik menjaga kebersihan
lingkungan:
1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara
memberi contoh kepada masyarakat
bagaimana menjaga
kebersihan lingkungan.
2. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang
berpengaruh untuk memberikan
pengarahan kepada
masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
3. Sertakan para pemuda untuk ikut aktif
menjaga kebersihan lingkungan.
4. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda.
5. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang
4. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda.
5. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang
sesuai setiap bulannya.
6. Sosialisakan kepada masyarakat untuk
terbiasa memilah sampah rumah tangga
menjadi sampah organik
dan non organik.
7. Pelajari teknologi pembuatan kompos dari
sampah organik agar dapat
dimanfaatkan kembali
untuk pupuk.
8. Kreatif, dengan
membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan
memanfaatkan sampah.
9. Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti
membersihkan lingkungan.
2.3 Upaya
Meningkatkan Kesadaran Siswa SMP Negeri 20 Malang
terhadap
Pentingnya Kebersihan Lingkungan
Sekolah merupakan salah satu lembaga formal pendidikan
yang berfungsi untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anak, ekolah
merupakan tempat kita memperoleh berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal untuk
bertahan hidup di kemudian hari. Pemahan dan pengenalan menditail mengenai
lingkungan dapat diperoleh anak melalui pendidikan di sekolah.
Cara – cara yang perlu
dilakukan untuk memelihara lingkungan sekolah antara lain sebagai berikut.
- Menyusun dan memasyarakatkan perogram sekolah hijau.
- Mendaftar atau menginvestasikan dan melaksanakan perogram sekolah hijau, yaitu:
a)
Membangun
kegiatan apotek hidup di sekolah.
b)
Mengurangi atau
menghemat penggunaan lampu pendingin ruang kelas, konsumsi air dan energi
lainnya.
c)
Membangun
mekanisme pembuangan sampah di sekolah.
d)
Membiasakan
untuk kegiatan hemat atau bahkan mendaur ulang semua kertas, plastik dan
sejenisnya
e)
Menyediakan
tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya.
f)
Mengkondisikan
kegiatan ekstra kulikuler berbasis lingkungan, seperti kelompok hijau, pecinta
alam dan sejenisnya.
g)
Melakukan
diskusi atau studi kasus tentang pemeliharaan lingkungan sekolah dan
sejenisnya. Contoh mennton film bertemakan lingkungan, kemudian mendiskusikan
atau membahasnya bersama-sama
h)
Mengadakan karya
wisata atau studi banding dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan kebersihan
dan kelestarian lingkungan sekolah.
Secara keseluruhan, kebersihan dan keasrian sekolah adalah tanggung jawab
bersama dari setiap warga sekolah. Selain guru dan siswa, pemeliharaan dan
perwujudan lingkungan sekolah yang bersih, sehat dan asri tidak lepas dari
peran orang tua, swasta lembaga swadaya masyarakat maupun pemerintah.. Kondisi
demikian akan melahirkan siswa yang cerdas, bermutu, berwawasan lingkungan
serta mampu menerapkan sikap cinta dan peduli lingkungannya di lingkungan
sekolah maupun masyarakat.
2.4 Upaya Guru Memotivasi Siswa SMP Negeri 20 Malang untuk Menjaga Kebersihan Lingkungan
Tentu kita
tidak mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Di
samping itu, sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari
lingkungan, baik didalam maupun di luar
kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar yang tidak nyaman. Demi
terciptanya lingkungan sekolah yang bersih, sehat, dan indah sebaiknya kita melakukan upaya-upaya yang bersifat mengatasi masalah tersebut,
upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai berikut:
a. Guru memberi contoh bila membuang sampah selalu pada tempatnya.
b. Membuat tata
tertib baru yang isinya tentang pemberian denda Rp 2000,00
setiap
membuang sampah tidak pada tempatnya.
c. Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya sendiri untuk menjaga
kebersihan sekolah.
d. Petugas
piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan
sekitar.
e. Melarang siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
f. Melarang
siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau
lingkungan sekitar dan memberikan
sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.
2.5 Dampak Lingkungan yang Tidak Bersih
Permasalahan
mengenai sampah merupakan hal yang sangat membutuhan perhatian khusus karena
sampah menjadi persoalan nasional. Kegagalan dalam pengelolaan sampah berimbas
pada menurunnya kualitas kesehatan warga masyarakat, merusak estetika kota, dan
dalam jangka panjang dapat mempengaruhi arus investor ke daerah.
Bahkan menurut
ahli kesehatan, polusi sampah.mengakibatkan dampak buruk yaitu pertama,
terhadap kesehatan. Hal ini bisa mengakibatkan meningkatnya penyakit infeksi
saluran pencernaan, kolera, tifus, disentri, dll karena faktor pembawa penyakit
tersebut, terutama lalat, kecoa, meningkat akibat sampah yang menggunung,
khususnya meningkatnya penyakit di TPA, demam berdarah, dan sebagainya.
Pembuangan
sampah yang selama ini banyak dilakukan adalah dengan ditumpuknya dipinggir
jalan, lalu tim gerak pembersihan sampah mengambil secara rutin, tapi bagaimana
dengan masyarakat yang tinggal didaerah atau rumahnya jauh dari jangkauan tim
gerak pembersihan sampah...Mungkin ini yang menjadi pangkal masalah. Karena
tidak menutup kemungkinan masyarakat tersebut membuang sampah ke sungai‐sungai terdekat atau hanya ditumpuk begitu saja atau
dibakar.
Pembuangan
sampah‐sampah ke sungai, akan menyebabkan pencemaran terhadap
air sungai tersebut. Apalagi ada juga yang membuang limbah manusia ke sungai.
Apakah mereka tidak menyadari pentingnya air sungai bagi kehidupan masyarakat
di desa‐desa. Pembuangan sampah dan limbah ke sungai akan
mengakibatkan terhambatnya proses air tanah.
Apalagi kalau
ada sampah‐sampah plastik yang tidak bisa diuraikan oleh tanah,
akan mengakibatkan menumpuknya sampah dan limbah. Disaat musim hujan tiba,
sungai tidak bisa menahan air sungai yang deras dan akhirnya terjadilah
pengikisan tanah dan sangat tidak sanggup menahan tekanan air tadi dan lalu
mencari daratan baru, yang akhirnya meluap kepermukaan dan akan menyebabkan
banjir.
Begitupun dampak
dari sampah yang dibakar, mungkin pembakaran sampah di pekarangan rumah lebih
praktis, tapi dalam jangka waktu yang panjang cara seperti ini sebenarnya
merugikan individu yang bersangkutan, komunitas, dan lingkungan secara
keseluruhan. Polusi yang kelihatannya sedikit ini lama‐lama menjadi bukit, karena polusi ini perlahan‐lahan akan membuat sebagian orang yang seharusnya
hidup sehat menjadi sakit, antara lain sakit gangguan pernafasan.
Kesadaran
masyarakat terhadap pengelolaan lingkungan hidup belum optimal bahkan cenderung
banyak masyarakat yang mengabaikannya. Sehingga hal ini banyak menimbulkan
bencana seperti banjir, tanah longsor. Bahkan lingkungan yang buruk juga
menimbulkan berbagai macam penyakit di masyarakat seperti Demam Berdarah ( DB),
Chikungunya dan lain‐lain. Untuk
itu perlu penyadaran lebih mendalam kepada masyarakat agar mereka mau dan
peduli terhadap lingkungan hidup.
Lingkungan yang
kotor dan polusi sampah inilah, yang menyebabkan masyarakat tidak menyadari
hidup sehat dan akhirnya melimpahkan masalah ke pemerintah setempat. Masalah
lingkungan adalah masalah kita bersama yang harus kita jaga kebersihan dan
kesehatannya. Melalui perawatan rutin setiap hari jangan menunggu lingkungan
rusak dan merugikan kita bersama. Lingkungan Sehat adalah Lingkungan Bebas
Polusi.
2.6
Upaya Mengatasi
Lingkungan yang Tidak Bersih
Tentu kita tidak
mau kelas kita menjadi kotor, kumuh, dan penuh dengan sampah. Di samping itu,
sampah yang sering kita buang dengan sembarangan dapat mencemari lingkungan,
baik didalam maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar
yang tidak nyaman. Demi terciptanya lingkungan kelas dan sekolah yang bersih,
sehat, dan indah sebaiknya kita melakukan upaya-upaya yang bersifat
mengatasi masalah tersebut, upaya-upaya yang perlu di lakukan adalah sebagai
berikut:
1.
Siswa diharapkan mempunyai kesadaran hati nuraninya
sendiri untuk menjaga kebersihan kelas dan sekolah.
2. Petugas
piket pada hari itu juga harus membersihkan kelas dan lingkungan
sekitar.
3. Melarang
siswa membuang sampah tidak pada tempatnya.
4. Melarang
siswa mencorat-coret meja atau kursi di dalam kelas atau
lingkungan
sekitar dan memberikan sanksi yang tegas bagi pelanggarnya.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga
kebersihan dikelas adalah :
1)
Menggunakan kolong meja hanya untuk menyimpan buku
serta barang lain, bukan
sampah.
2) Menyediakan dan menggunakan alat
kebersihan.
3) Mengoptimalkan
kinerja petugas piket.
4) Mengadakan
penilaian atau perlombaan kebersihan kelas.
5) Menyediakan
tempat pembuangan sampah diluar kelas. Akan lebih baik
jika tempat sampah dikelompokkan
berdasarkan jenis sampah.
2.7 Upaya
Siswa dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan
Agar kelas kita terlihat bersih, siswa dapat berperan
dalam menjaga kebersihan kelas dengan cara tidak membuang sampah sembarangan,
selain itu siswa juga bisa memungut sampah yang berserakan dan membuangnya pada
tempat sampah yang telah tersedia agar tidak ada sampah yang berserakan di
lingkungan sekolah. Serta, siswa diharapkan tidak mencorat-coret tembok dan
bangku yang merupakan sarana pembelajaran, dengan begitu, bangku dan tembok
akan tetap terlihat bersih tanpa adanya coretan-coretan yang dibuat oleh siswa
dan siswi. Siswa dan siswi juga diharapkan menyediakan alat alat kebersihan,
seperti sapu, kemoceng, dan lain-lain. karena apabila memasuki musim hujan dan
di suatu kelas itu tidak tersedia alas kaki maka biasanya kelas itu akan
menjadi kotor.
Hal yang paling pokok untuk peran siswa dan siswi
dalam menjaga kebersihan kelas adalah, kesadaran diri masing-masing individu
untuk menjaga kebersihan kelasnya agar kelas tetap dalam keadaan bersih dan
nyaman untuk proses kegiatan belajar mengajar.
2.8 Hasil Angket Kurangnya Kesadaran Siswa terhadap
Kebersihan Lingkungan SMP Negeri 20 Malang
Pertanyaan
kesatu yaitu apakah anda peduli kepada lingkungan SMP Negeri 20 Malang? yang
menjawab ya 99%, tidak, 0% ragu-ragu, 1% dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
siswa peduli terhadap lingkungan SMP Negeri 20 Malang.
Pertanyaan kedua yaitu
apakah Anda termasuk siswa yang mendukung kebersihan lingkungan SMP Negeri 20
Malang? yang menjawab ya 94% ,tidak 0%,ragu-ragu 6% dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang cukup mendukung kebersihan
lingkungan sekolah.
Pertanyaan ketiga yaitu
apakah anda sudah berusaha menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang?
yang menjawab ya 94%, tidak 0%, ragu-ragu 6% dari hasil tersebut bahwa siswa
SMP Negeri 20 Malang masih peduli terhadap lingkungan sekolah.
Pertanyaan keempat
yaitu apakah anda sudah berusaha untuk mencintai lingkungan SMP Negeri 20
Malang? yang menjawab ya 97%, tidak 0%, ragu-ragu 3% dari hasil tersebut bahwa
siswa SMP Negeri 20 Malang sudah berusaha mencintai lingkungan sekolah.
Pertanyaan kelima yaitu
Apakah Anda sudah membuang
sampah sesuai dengan jenisnya? Yang menjawab ya 68%, tidak 2%, ragu-ragu 30%
dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang sudah membuang
sampah sesuai dengan jenisnya.
Pertanyaan keenam yaitu Apakah Anda akan menegur jika teman anda
membuang sampah sembarangan? Yang menjawab ya 68%, tidak 2%, ragu-ragu 30% dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa
SMP Negeri 20 Malang sudah peduli terhadap lingkungannya.
Pertanyaan ketujuh yaitu Apakah Anda termasuk anak yang sering membuang
sampah sembarangan? Yang menjawab ya 29%, tidak 49%, ragu-ragu 22%. Dari hasil
tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang cukup menjaga kebersihan
lingkungan sekolah.
Pertanyaan kedelapan yaitu
Apakah
kelas anda sudah bersih dari sampah? Yang menjawab ya 36%, tidak 8%, ragu-ragu
56%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang cukup
menjaga kebersihan kelas.
Pertanyaan kesembilan
yaitu Apakah
Anda ikut berperan menjaga kebersihan kelas? Yang menjawab ya 87%, tidak 4%,
ragu-ragu 9%. Dari hasil tersebut menunjikkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang
ikut berperan dalam menjaga kebersihan kelas.
Pertanyaan kesepuluh yaitu Apakah Anda selalu piket
sesuai dengan jadwal? Yang menjawab ya 92%, tidak 1%, ragu-ragu 7%. Dari hasil
tersebut siswa SMP Negeri 20 Malang selalu melaksakan piket sesuai jadwal.
Pertanyaan kesebelas
yaitu Apakah
Anda berusaha mengingatkan jika teman Anda tidak melaksanakan piket kelas? Yang
menjawab ya 81%, tidak 5%, ragu-ragu 14%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
siswa SMP Negeri 20 Malang berusaha
mengingatkan temannya jika tidak melaksanakan piket.
Pertanyaan keduabelas
yaitu Apakah
Anda pernah tidak melaksanakan piket kelas? Yang menjawab ya 37%, tidak 50%,
ragu-ragu 13%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang
selalu melaksanakan piket kelas.
Pertanyaan ketiga belas yaitu Apakah Anda pernah mendapat sanksi
karena tidak ikut melaksanakan piket? Yang menjawab ya 35%, tidak 56%,
ragu-ragu 9%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang
sebagian besar tidak pernah mendapatkan sanksi bila tidak melaksanakan piket
kelas.
Pertanyaan keempat
belas yaitu Jika kelas Anda dalam kondisi kotor, apakah Anda bisa konsentrasi
belajar? Yang menjawab ya 9%, tidak 87%, ragu-ragu 4%. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang tidak dapat berkonsentrasi belajar
jika keadaan kelasnya kotor.
Pertanyaan yang kelima
belas yaitu Apakah kegiatan piket di kelas Anda sudah berjalan dengan lancar ?
yang menjawab ya 60%, tidak 11%,ragu-ragu 29%. Dari hasil tersebut menunjukkan
bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang dalam menjalankan kegiatan piket sudah
berjalan dengan lancar.
Pertanyaan yang keenam
belas yaitu apakah anda setuju
bila di sekolahmu diadakan jumat bersih? Yang menjawab ya 95%, tidak 1%,
ragu-ragu 4%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang
setuju bila diadakan jumat bersih.
Pertanyaan yang ketujuh
belas yaitu apakah anda ikut
melaksanakan jumat bersih tersebut? Yang menjawab ya 96%, tidak 0%, ragu-ragu
4%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang selalu
ikut melaksanakan jumat bersih.
Pertanyaan yang kedelapan belas yaitu apakah anda
termotivasi mengikuti kegiatan jumat
bersih? Yang menjawab ya 80%, tidak 1%, ragu-ragu 19%. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang sudah termotivasi mengikuti
kegiatan jumat bersih.
Pertanyaan yang
kesembilan belas yaitu apakah kegiatan
jumat bersih yang dilaksanakan setiap bulan di SMP Negeri 20 Malang sudah
membawa pengaruh untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan pada diri anda?
Yang menjawab ya 77%, tidak 6%,
ragu-ragu 17%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20
Malang sudah berpengaruh untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Pertanyaan yang kedua
puluh yaitu apakah kebersihan lingkungan sudah diterapkan pada diri anda sejak
dini? Yang menjawab ya 87%, tidak 1%, ragu-ragu12%. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa siswa SMP Negeri 20 Malang sudah menerapkan kebersihan
lingkungan sejak dini.
BAB
III
PENUTUP
Dalam bab penutup ini
penulis mengemukakan simpulan dasaran dari penelitian.
3.1 Simpulan
Kondisi kebersihan SMP
Negeri 20 Malang masih tergolong belum
bersih, karena masih ditemukan sampah-sampah di sepanjang lingkungan SMP Negeri
20 Malang.
Kebanyakan siswa SMP Negeri 20 Malang
masih berlaku acuh-tak acuh terhadap kebersihan
lingkungan sekolah.
Hal ini bisa dilihat dari coretan-coretan di bangku
sekolah, dan
dinding-dinding sekolah.
Kebanyakan dari siswa sudah
mengetahui akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan kelas terutama dalam
membuanng sampah dan melaksanakan piket harian kelas.
Siswa masih banyak yang
belum mengaplikasikan tentang kebersihan lingkungan kelas ke dalam kehidupan sehari-harinya.
3.2 Saran
Untuk
Sekolah :
Menegakkan peraturan piket di kelas
masing-masing,mengadakan jumat bersih, menindak atau memberi sanksi yang tegas
bagi siswa yang mengotori lingkungan sekolah, menjaga penyediaan sarana
kebersihan di lingkungan kelas.
Untuk Guru :
Mengubah dan
memelihara perilaku siswa kearah perilaku yang peduli terhadap lingkungan,
memberi sanksi terhadap siswa yang membuang sampah sembarangan.
Untuk Siswa :
Diadakan
jum'at bersih, membiasakan setiap anak jadwal piket, dan jangan membuang sampah sembarangan.
DAFTAR
RUJUKAN
1)
http://mekarsejati.blogspot.com/2013/04/menjadi-awal-yang-baik.html,
diakses pada 30 November 2013 jam 13:05
2)
http://tika22tikajuz.wordpress.com/2012/09/27/lingkungan-bersih-dan-sehat/
diakses pada 30 November 2013 jam 13:07
3)
http://www.beritaterhangat.net/2012/12/kumpulan-contoh-slogan.html
diakses pada 30 November 2013 jam 13:18
4)
http://ummamkdr.blogspot.com/2013/02/contoh-karya-tulis-tentang-kebersihan.html
diakses pada 16 Desember 2013 jam 16:15
5)
https://docs.google.com/document/d/1KI4ipE8ifeiphbPDlo3IfAZFR_72icF8yH8gKY6oXTM/edit?pli=1
diakses pada 16 Desember 2013 jam 16:18
6)
http://alyareginacahyani.wordpress.com/2012/11/12/karya-ilmiah/
16 Desember 2013 jam 16:30
7)
http://www.jurnalterbaik.com/2013/01/cara-menjaga-kebersihan-lingkungan.html
diakses
pada 16 Desember 2013 jam 16:40
8)
http://roib1927.blogspot.com/2013/02/dampak-lingkungan-kotor-dan-polusi.html
diakses pada 20 Desember 2013 jam 13:00
9)
http://www.artikellingkunganhidup.com/cara-menjaga-lingkungan-sekolah-yang-sehat.html
diakses pada 20 Desember 2013 jam 13:20
Wawancara
Guru Dra.Budiarti Anjajani
1. Bagaimana
pendapat Bapak/Ibu jika melihat siswa membuang sampah sembarangan?
2. Menurut
Bapak/Ibu apa yang menyebabkan siswa membuang sampah sembarangan?
3. Bagaimana
dampak kebersihan lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa SMP Negeri
20 Malang?
4. Bagaimana upaya Bapak/Ibu agar
siswa SMP Negeri 20 Malang dapat menjaga
kebersihan lingkungan?
5. Bagaimana tindakan Bapak/Ibu
apabila terdapat siswa yang sering tidak melaksanakan piket kelas?
6. Bagaimana
cara Bapak/Ibu agar Jumat bersih dapat terlaksana dengan baik?
7. Bagaimana upaya Bapak/Ibu apabila
terdapat siswa yang sering membuang sampah sembarangan?
8. Menurut
Bapak/Ibu sudah optimalkah siswa SMP Negeri 20 Malang dalam menjaga kebersihan
lingkungan? Apa buktinya?
9. Menurut
Bapak/Ibu apakah sampah perlu di bedakan sesuai dengan jenisnya? Mengapa?
10. Menurut
Bapak/Ibu siapa sajakah yang bertanggung jawab agar lingkungan SMP
Negeri 20 Malang tetap bersih? Mengapa?
Wawancara Siswa Siti Ruvi Maywulan
Safitri (9D)
1. Bagaimana
upaya Anda mengatasi lingkungan yang kotor?
2. Bagaimana upaya Anda menjaga lingkungan SMP
Negeri 20 Malang agar tetap bersih?
3. Menurut Anda, manfaat apa yang Anda peroleh jika sekolah dalam kondisi bersih?
4. Mengapa kita harus peduli terhadap
kebersihan lingkungan di SMP Negeri 20
Malang?
5. Bagaimana
pendapat Anda jika melihat teman Anda membuang sampah sembarangan?
6. Apa yang Anda lakukan jika melihat teman
Anda membuang sampah sembarangan?
7. Menurut Anda apa saja faktor penyebab
lingkungan yang kotor?
8. Bagaimana cara Anda menerapkan kebersihan
lingkungan sejak dini?
9. Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan
kebersihan di kelas?
10. Menurut Anda apa saja faktor penyebab
lingkungan tidak bersih?
JAWABAN
WAWANCARA
Dra.Budiarti Anjajani
1. Kesal,
pengen mukuli, karena sudah dikasih tahu berkali-kali tetap saja. Tetapi tidak
semua siswa sudah ada yang mulai sadar.
2. Anak-anak
kurang peduli terhadap lingkungan dan dampak dari ketidakpedulian itu dirasakan
oleh semua orang di dunia.
3. Kalau
sekolah bersih jadi indah, anak-anak jadi nyaman belajar, kalau nyaman siswa
jadi mudah menerima pelajaran.
4. Selalu
mengingatkan,memberi sanksi, dan hukuman yang mendidik.
5. Kan
ada tatib, piket di serahkan kepada wali kelas. Kalau ada kelas yang kotor wali
kelas memberi sanksi atau tatib.
6. Selama
ini masih belum bisa terlaksana dengan baik. Jadi seluruh warga sekolah harus
bekerja sama.
7. Menegurnya
agar tidak melakukannya lagi.
8. Belum,
masih perlu ditingkatkan terus untuk menuju sekolah Adiwiyata.
Buktinya: kelas masih
sering kotor, membuang sampah tidak sesuai dengan tempatnya, suka membawa
sampah dari luar saat pulang sekolah.
9. Iya
harus, tempat sampah sudah disiapkan beda agar sampah bisa digunakan untuk
kompos. Ada yang berbentuk limbah yang tidak bisa digunakan lagi.
10. Seluruh
warga sekolah, terdiri dari: siswa, guru, pegawai, karyawan, termasuk kepala
sekolah. Sekolah milik kita bersama, tanggung jawab bersama jadi kalau ada
bersih tidaknya sekolah yang bertanggung jawab seluruh warga sekolah.
Siti Ruvi Maywulan Safitri (9D)
a. Tidak
membuang sampah di sungai,selokan maupun di jalan raya. Karena dapat
menyebabkan banjir, lingkungan menjadi kumuh dan tidak enak dipandang.
b. Membuang
sampah pada tempatnya dan membuang sampah sesuai dengan jenisnya agar sampah
dapat diolah lagi.
c. Belajar menjadi nyaman,mudah menerima
pelajaran, dan udara menjadi segar.
d. Agar
lingkungan SMP Negeri 20 Malang tetap bersih, nyaman, dan indah.
e. Menurut
saya itu perbuatan yang tidak baik karena dapat membuat lingkungan SMP Negeri
20 Malang menjadi kotor.
f. Menegurnya
dan menyuruhnya membuang sampah pada tempatnya.
g. Kurangnya
kesadaran siswa terhadap kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang,banyaknya
siswa yang tidak teratur melaksanakan piket kelas, dan tidak bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan jumat bersih di SMP Negeri 20 Malang.
h. Tergantung
pada orang tua masing-masing dan orang tua memberi contoh agar anaknya membuang
sampah pada tempatnya.
i.
Melaksanakan piket sesuai dengan jadwal
yang sudah ada,mengambil sampah di loker dan membuangnya.
j.
Sampah yang berserakan,banyaknya orang
yang membuang sampah sembarangan, dan banyaknya orang yang tidak peduli
terhadap lingkungan di sekitarnya.
DIAGRAM
1.
Apakah Anda peduli pada lingkungan di SMP Negeri 20
Malang?
2. Apakah
Anda termasuk siswa yang mendukung kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang?
3. Apakah Anda sudah
berusaha menjaga kebersihan lingkungan SMP Negeri 20 Malang?
4. Apakah
Anda sudah berusaha untuk mencintai lingkungan SMP Negeri 20 Malang?
5.
Apakah Anda sudah membuang sampah sesuai dengan jenisnya?
6.
Apakah
Anda akan menegur jika teman anda membuang sampah sembarangan?
7.
Apakah
Anda termasuk anak yang sering membuang sampah sembarangan?
8. Apakah
kelas anda sudah bersih dari sampah?
9.
Apakah
Anda ikut berperan menjaga kebersihan kelas?
10. Apakah
Anda selalu piket sesuai dengan jadwal?
11. Apakah Anda berusaha
mengingatkan jika teman Anda tidak melaksanakan piket kelas?
12. Apakah Anda pernah tidak melaksanakan piket
kelas?
13. Apakah Anda pernah
mendapat sanksi karena tidak ikut melaksanakan piket?
14. Jika kelas Anda dalam kondisi kotor, apakah
Anda bisa konsentrasi belajar?
15. Apakah
kegiatan piket di kelas Anda sudah berjalan dengan lancar ?
16. Apakah Anda setuju bila di sekolahmu diadakan
jumat bersih?
17. Apakah Anda ikut melaksanakan jumat bersih
tersebut?
18. Apakah
Anda termotivasi mengikuti kegiatan
jumat bersih?
19. Apakah
kegiatan jumat bersih yang dilaksanakan setiap bulan di SMP Negeri 20 Malang
sudah membawa pengaruh untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan pada diri
Anda?
20. Apakah
kebersihan lingkungan sudah diterapkan pada diri Anda sejak dini?
GAMBAR PENDUKUNG